Baju coverall merupakan salah satu bagian dalam perlengkapan alat pelindung diri (APD) yang biasa dipakai medis atau labraturium. Pakaian ini dirancang guna melindungi tubuh dari kontaminasi zat kimia yang sangat berbahaya, api dan sebagainya. Terlebih baju hazmat yang dipakai harus memenuhi standarisai yang sudah diatur,. Nah pada pembahasan kali akan mengupas mengenai standarisasi baju coverall.

Jenis Baju Coverall

Secara umum terdapat 2 jenis yang sering digunakan yakni disposable coverall (sekali pakai) dan reusable coverall (Digunakan kembali).

Standarisasi Baju Coverall

Terdapat tiga macam standarisasi dalam pembuatan pakain yakni standar US,  Standar EU dan standar SNI,  simak penjelasan berikut ini

Standard US

Pada Standar US baju coverall dikenal dengan 4 level yakni:

• Level A: standarisasi APD harus melindungi mata, kulit serta selaput lendir, sangat cocok untuk lingkungan dengan resiko uap dan gas beracun.
• Level B:  pada level ini ada APD khusus respirator tingkat tinggi guna melindungi mata dan kulit, level ini digunakan lingkungan kerja dengan resiko cairan zat kimia, gas, dan berbahaya lainnya.
• Level C: Level ketiga cenderung terjadi di udara, sehingga tidak perlindungan khusus untuk kulit dan mata akan tetapi sangat disarankan memakai one coverall clothing dengan anti splash.
• Level D: Secara umum level D dipakai untuk pekerja yang menggunakan baju APD serta perlengkapan safety basic seperti sepatu safety dan sarung tangan, sehingga tidak memerlukan perlindungan terhadap bahan kimia.

Standard EU

Dalam standar EU (Eropa) menetapakan pertatran yang lebih mendalam dan terperinci dengan ada 6 tipe yakni:

• Tipe 1: jadi tipe baju gas yang ketat (gas tight suits), mengacu pada standarisai perlindungan kulit terhadap bahan kimia cair dan gas.
• Tipe 2: Tipe baju ketat non-gas, yang mengacu pada standar perlindungan pada kulit terhadap bahan kimia cair serta gas.
• Tipe 3: tipe baju iniuntuk cairan atau liguid tight suits, dengan mengacu pada standar perlindungan pada kulit terhadap bahan kimia
• Tipe 4: baju ketat anti droplet atau spray, yang mengacu pada standar perlindungan kulit terhadap bahan kimia cair dalam jangka waktu terbatas.
• Tipe 5: Baju partikulat (particulate suits) tipe tersebut mengacu standar perlindungan kulit terhadap
• TIpe 6: Baju tipe ini anti droplet atau spray dengan standarisasi perlindungan pada kulit terhadap paparan atau droplet yang berbeda.

Standard SNI

Pada standar SNI baju hazmat mengacu pada persyaratan umum pakaian pelindung diri, seperti tingkat ergonomi, masa berlaku, ukuran, dan kompatibilitas. Nah dari keiga standar diatas, sudah bisakah menentukan baju coverall yang Anda butuhkan? Medika Maesindo sebagai produksi pakain ini bisa jadi salah satu alternatif buat kalian yang membutuhkan baju APD.